Pengertian Bandwidth Througput Delay Jitter dan OSI Layer

Bandwidth dapat dipandang dari berbagai segi. Jika kita sedang berbicara tentang Network Baseband (sinyal digital) maka bandwidth dapat diartikan sebagai jumlah bit –bit yang ditransmisikan dalam waktu tertentu. Sebagai contoh: sebuah network dengan bandwidth 10 Mbps artinya network tersebut mampu mentransmisikan data sebanyak 10 x 106 bit per detik. Bandwidth dapat juga diartikan sebagai “berapa lama” waktu yang diperlukan untuk mengirim sebuah bit data. Pada network 10 Mbps maka diperlukan waktu 0.1 microsecond untuk mengirim sebuah bit data. Pada network 10 Mbps maka diperlukan waktu 0.1 microsecond untuk mengirim setiap bit.

Mereka yang berkecimpung dalam dunia broadcasting (sinyal analog) akan memandang bandwidth sebagai range atau jangkauan frekuensi suatu sinyal. Contohnya jika sinyal audio menggunakan frekuensi 300Hz hingga 5000 Hz, maka bandwidthnya adalah 5000Hz- 300 Hz = 4700 Hz. Satuan yang digunakan bukan bit namun hertz (Hz).

Bandwidth sering kali disebut dengan istilah throughput. Walaupun kadang kala maknanya sama namun seringkali membawa pengertian yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisinya. Sebagai contoh sebuah network 10 Mbps ternyata hanya dapat melayani aplikasi video dengan throughput 2 Mbps. Sebab ada berbagai faktor yang mempengaruhi network tersebut, seperti sambungan kabel , perangkat, pengaturan aplikasi dan sebagainya. Dalam hal ini throughput berkaitan dengan “nilai actual” dari nilai bandwidth ril yang dapat dicapai oleh suatu aplikasi. Throughput dapat dirumuskan sebagai berikut:

Throughput = Transfer Size/ Transfer Time

Transfer Time = RTT+ 1/bandwidth+ Transfer Size

Delay adalah waktu tunda yang terjadi dalam proses pengiriman suatu paket dari titik awal ke titik tujuan. Dalam sebuah jaringan delay dapat menjadi sebuah acuan untuk menilai kualitas jaringan. Semakin kecil nilai delay yang dihasilkan maka semakin baik jaringan tersebut. Delay dapat dirumuskna sebagai berikut:

Delay = waktu paket diteriman – waktu paket dikirimkan

 

Jitter adalah variasi delay antara blok-blok yang berurutam yang nilainya sangat dipengaruhi oleh beban trafik dan besarnya tumbukan antar paket dalam sebuah jaringan. Semakin besar beban trafik dalam sebuah jaringan akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinga tumbukan antar paket dalam jaringan tersebut dan hal ini menyebabkan nilai jitternya semakin besar. Jitter dapat dihitung menggunakan rumus berikut :

Jitter = total variasi delay/(total paket data – 1)

contoh sebuah jaringan memilikin nilai paket yang diterima sebesar 8010 dan total jumlah variasi delay sebesar 2045,554 sec maka nilai jitternya adalah Jitter =2045,554/8009 = 0,255 sec/paket 255ms/paket =

 

Rangkuman OSI

OSI (Open System Interconnection) reference model atau model referensi OSI adalah sebuah model untuk jaringan komputer yang dikembangkan oleh International Organization For Standardization (ISO) di eropa pada tahun 1977. Model OSI ini disebut juga model OSI seven layer.

Hingga saat ini, model OSI hanya merupakan “model ideal” dan digunakan sebagai acuan untuk memudahkan mempelajari bagaimana protocol-protocol jaringan berfungsi dan berinteraksi. Secara umum, fungsi dari masing-masing layer dapat dilihat sebagai berikut:

Layer Keterangan
7(Application) Berfungsi sebagai antarmuka (penghubung) aplikasi dengan fungsional jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya user “berinteraksi dengan jaringan”.

Contoh protocol yang berada pada lapisan ini: FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3, NFS

6(Presentation) Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

Protocol yang berada pada level ini adalah sejenis redirector software, seperti network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC)atau Remote Desktop Protocol (RDP)). Kompresi data dan enskripsi juga ditangani layer ini .

5 (session) Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Beberapa protocol pada layer ini sebagai berikut:

·         NETBIOS: protocol yang dikembangkan IBM, menyediakan layanan untuk layer presentation dan layer application.

·         PAP(Printer Access Protocol ), protocol untuk printer postscript pada jaringan Apple Talk

4(Transport) Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta memberikan nomor urut setiap paket data, sehingga dapat disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda (Acknowledgement). Sedangkan paket yang rusak atau hilang ditengah jalan akan dikirim ulang.

Contoh protocol pada layer ini seperti: UDP, TCP, SPX.

3(Network) Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP dan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer 3. Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi ulang paket-paket yang error.

Contoh protocol yang digunakan seperti: IP, IPX

2 (Data Link) Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini terjadi error correction, flow control , pengalamatan perangkat keras (MAC Address).

Menurut spesifikasi IEEE 802, layer ini dikelompokkan menjadi dua yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).

Contoh protocol pada layer ini adalah: Ethernet(802.2 & 802.3)

1(Physical) Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, dan topologi jaringan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless.

Sumber: Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung: Modula

Penulis : Permanahadi Mugayat

Riska Junia

Agung Bayu Perkasa

Pengertian Bandwidth Througput Delay Jitter dan OSI Layer

Leave a comment